Selasa, 15 September 2015

Di jelaskan bagaimana Tahapan Proses Terjadinya Menstruasi pada Wanita



Setiap bulan seorang wanita akan mengalami perdarahan yang disebut dengan haid atau menstruasi. Proses terjadinya menstruasi diketahui dengan dinding rahim (endometrium) mengalami peluruhan yang disertai perdarahan. Menstruasi bagi wanita sehat merupakan hal yang wajar dan alami serta umum terjadi saat seorang perempuan mengalami perubahan fisik yang ditandai dengan pertumbuhan rambut dikemaluan, keluarnya cairan putih di aksila, dan payudara mulai membesar. Proses menstruasi ini tidak akan terjadi pada wanita hamil sehingga dapat dikatakan jika seorang wanita tidak menstruasi maka ia berpotensi untuk hamil. Meskipun haid telah dialami sejak usia remaja, tidak semua perempuan tahu peristiwa apa yang terjadi di dalam tubuh selam siklus haid.

Di jelaskan bagaimana Tahapan Proses Terjadinya Menstruasi pada Wanita

Menstruasi pada wanita terjadi secara bervariasi, 10-15 % mempunyai siklus haid 28 hari  dan 90 % wanita mempunyai siklus haid antara 25-35 hari. Siklus menstruasi normol berada dikisaran 28-29 hari namun terkadang juga wanita yang mempunyai siklus haid 20-35 hari masih dianggap normal. Meskipun hal itu normal perlu juga diketahui bahwa terkadang seorang wanita mengalami siklus haid yang tidak teratur karena disebabkan oleh keseburan.

Beberapa Hormon yang Mempengaruhi Proses Terjadinya Menstruasi

Hakikatnya, siklus haid terbagi dalam beberapa fase yang telah diatur oleh hormon di dalam tubuh, kelima hormon tersebut kami gambarkan dengan beberapa penjelasan singkat berikut:
  1. Luteinizing Hormone disingkat LH,- Hormon LH merangsan ovarium untuk menghasil sel teluar dan proses ovulasi yang berdampak baik.
  2. Gonadotropin Releasing Hormon disingkat GnRH,- Hormon yang merangsan hormon pelutein dan folikel dalam memberikan rangsangan kepada tubuh.
  3. Hormon Estrogen,- Hormon yang berperan dalam perubahan tubuh remaja saat pubersitas dan sangat berperan dalam siklus reproduksi wanita dan ovulasi.
  4. Hormon Progesteron,- hormone yang memiliki peran seperti estrogen, yaitu berperan dalam penebalan dinding rahim dan menjaga siklus reproduksi serta kehamilan.
  5. Follicle Stimulating Hormone disingkat FSH,- Hormon yang sangat berpengaruh dalam mematangkan sel telur yang diprodukse oleh kelenjar pituitari. 
Bagaimanakah Rangkaian Perubahan Hormon yang Berpengaruh pada Proses Terjadinya Haid pada Wanita

Seorang perempuan mempunyai sekitar 2 ovarium yang di dalamnya terdapat 200rb-400rb sel telur (folikel) belum matang. Setiap periode menstruasi yang berlangsung sekitar hari ke-14 akan tumbuh satu dari beberapa sel telur tersebut hingga haid selanjutnya. Saat sel telur dikatakan matang maka ia akan terelepas dari ovarium dan  berada di tubafallopi untuk selanjutnya akan dibuahi. Rangkaian proses pelepasan inilah yang dikatakan ovulasi.

Berawal dari hrmon GnRH yang keluar dari Hipotalamus dan mempengaruhi hipofisis anterior akan berdampak pada keluarnya hormon FSH. Hormon FSH tersebut akan mematankan folikel sel telur sehingga hormone Estrogen bersintesis dalam jumlah besar. Estrogen dalam jumlah besar akan berdampak pada hipofisis yang memicu keluarnya hormn LH yang berakibat pada ovulasi. Homon LH ini akan memicu pogesteron untuk bersintesis  dengan merubah sekretorik  menjadi fase sekresi (luteal fase) yang berlangsung selama 14 hari.

Tahapan Terjadinya Menstruasi dan Haid pada Wanita

Tahapan Pertama (Menstruasi), - Fase menstruasi adalah fase yang berlangsung selam 3-7 hari, pada tahapan ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan menjadi darah haid. Darah haid tersebut keluar sekitar 30 hingga 40 ml tiap siklusnya dengan kekentalan yang bermacam-macam. Pada tahapan ini, rasa sakit akan muncul pada hari pertama haid yang ditimbulkan oleh otot rahim yang mendorong perubahan dinding rahim menjadi darah. Rasa sakit ini akan mengakibatkan luka dan akan sembuh secara perlahan-lahan.

Tahapan kedua (Poliferasi atau pra-ovulas),- Tahapan kedua ini terjadi setelah penyembuhan berhasil akibat peluruhan dinding rahim. Pada fase ini, terjadi ketebalan hingg 3.5 mm di dinding rahim yang berlangsung sejak hari ke 5-14. Peristiwa lain yang terjadi pada fase ini adalah lendir basa keluar dari leher rahim untuk mentralkan sifat asam yang telah diproduksi di kemaluan wanita. Proses penebalan ini terjadi karena hormone estrogen meningkat sedikit demi sedikit.

Pada masa inilah, pasangan suami istri dianjurkan untuk berhubungan badan jika berkeinginan untuk memiliki momongan.  Masa praovulasi adalah masa subur terbaik yang berlangsung 3 hingga 5 hari.

Tahapan ketiga (Fase Sekresi atau ovulasi),- Pada tahapan ini sel endometrium akan mengeluarkan bahan makanaan untuk telur yang telah terbuahi. Bahan makanan tersebut berupa kapur dan glikogen dan terjadi di hari ke 14. Proses pematangan ini dikenal dengan sebutan masa subur. Jika tidak terjadi pembuahan pada ovum maka hormone estrogen dan progesterone akan mengalami kegagalan dan akan menyebabkan terjadinya menstruasi lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar