Rabu, 16 Desember 2015

Kondisi Fisiologi Ibu Menyusui dan Kebutuhan Gizi Untuk Asi



Kondisi Fisiologi Ibu Menyusui dan Kebutuhan Gizi Untuk ASI
Dikemukakan bahwa ada hal pokok yang perlu diketaui para ibu hamil yaitu bahaya air susu ibu (ASI). ASI merupakan makanan dan minuman terbaik dalam 4 hingga 6 bulan usia bayi. Pemberian ASI selain bermanfaat pada pertumbuhan fisik bayi juga dapat mempengaruhi perkembang jiwa anak, karena selama menyusui akan terjali hubungan kasih saying antara ibu dan si kecil. Namun, sekarang terdapat kecenderungan yang kuat dari serangkaian ibu untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya dengan alasan antara lain karena bekerja. Sebetulnya bila ibu bekerja, ASI dapat diberikan pada pagi dan sore atau malam hari, pada waktu ibu berada di rumah. Pada Saat di tempat kerja ASI dapat diperas, disimpan di tempat bersih dan dimasukkan dalam lemari es. ASI yang sudah disimpan tersebut dapat diberikan kepada bayi menggunakan sendok saat si ibu bekerja. Sebaiknya bayi jangan diberi dot dengan botol supaya tidak mengalami "bingung puting." 

Kelenjar susu tersusun atas dua macam jaringan, yaitu jaringan kelenjar (glandular tissue, atau parenkim), dan penopang (supporting tissue atau stroma). Jaringan kelenjar berisi banyak sekali kantong alveolus yang dikelilingi oleh jaringan epitel otot yang bersifat kontraktif. Baffian dalam alveolus dilapisi oleh selapis epitel. Susu dibentuk pada epitel kelenjar ini. Persiapan untuk berproduksi berlangsung selama kehamilan sehingga membesar sampai 2-3 kali ukuran normal.

kondisi fiologi ibu menyusi dan gizi bayi

Air susu terbentuk melalui dua fase, yaitu fase sekresi dan pengaliran pada bagian pertama, susu disekresikan oleh sel kelenjar ke dalam lumen alveoli. Pada tikus, proses ini diawasi oleh hormon prolaktin dan ACTH. Kedua hormon ini memengaruhi perkembangan kelenjar mammae. Pada fase kedua, air susu yang dihasilkan oleh kelenjar dialirkan ke puting susu, setelah sebelumnya terkumpul dalam sinus, Selama kehamilan berlangsung, laktogenesis kemungkinan besar terkunci oleh pengaruh progesteron pada sel kelenjar. Seusai partus, kadar hormon ini menyusut drastis, memberi kesempatan prolaktin untuk bereaksi sehingga mengimbas laktogenesis. 

Ukuran Payudara

Ukuran payudara besar atau kecil, serta bentuk payudara tidak terkait langsung dengan produksi ASI. “tidak ada jaminan kalau payudara besar akan menghasilkan lebih banyak ASI, sedang payudara kecil menghasilkan lebih sedikit, begitu juga payudara nyeri. Produksi Asi lebih banyak ditentukan factor nutrisi, frekuensi pengisapan, dan factor emosi. 

Menyusui bayi yang baik harus sesuai kebutuhan si bayi atau sekehendak bayi, karena secara alarniah bayi akan mengatur kebutuhannya sendiri. Semakin sering bayi menyusui, maka payudara memproduksi ASI lebih banyak. Semakin kuat daya isap bayi, semakin banyak ASI yang diproduksi. "Si ibu tidak akan kekurangan ASI, karena ASI akan terus diproduksi, asal bayi tetap mengisap. Ibu cukup makan dan minum, disertai keyakinan mampu memberi pada anaknya. Dengan begitu, ibu dapat menyusui bayinya secara murni sekitar 4-6 bulan dan tetap memberikan ASI sampai si anak berusia dua tahun. 

Kebutuhan Zat Gizi dan Peranannya Baik Makro atau Mikro 

Pertanyaan yang sering dilontarkan pada ibu yang baru menyusui adalah makanan apa yang harus dikonsumsi selama menyusui? Sebetulnya, makanan bagi ibu menyusui tidakjauh berbeda dengan makan ibu sehari-hari. Yang penting memenuhi diet gizi seimbang. Masa menyusui banyak menguras stamina karena harus memberikan ASI pada malam hari. Karena itu, ibu menyusui harus makan yang cukup agar stamina tetap terjaga. 

Komisi ahli FAO/ WHO rnerekomendasikan asupan makanan selama menyusui berkisar antara 1.800 kalori hingga 2.700 kalori. 

Kebutuhan Energi Untuk ASI

Penambahan kalori sepanjang tiga bulanl pertama pasca-partum mencapai sebanyak 500 kkal. Rekomendasi ini didasarkan pada asumsi, bahwa setiap 100 cc ASI berkemampuan memasok 07.77 kkal. Efesiensi konversi energi yang terkandung dalam makanan menjadi energi susu sebesar rata rata 80%, dengan kisaran 76-94%. Dari sini dapat diperkirakan besaran energy yang diperlukan untuk menghasilkan 100cc susus, yaitu sekitar 85 kkal. 

Mengacu pada "literatur barat" asupan energi kurang dari 2.700 kkal sehari mengisyaratkan kekurangan kalsium, magnesium, seng, Vitamin B6, dan folat. Sampai sejauh apa pengaruh kekurangan ini (juga vitamin dan mineral lain) terhadap keberhasilan menyusui serta dampaknya terhadap kesehatan ibu dan anak, belum diketahui. Nanun demikian, wanita vegetarian dan mereka yang tidak menyakai susu sebaiknya mengonsumsi pangan lain yang diperkaya dengan Vitamin D vang dilengkapi dengan suplemen ASI (Vitamin D dan B12 )

Kebutuhan Protein Untuk ASI

Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas kebutuhan normal sebesar 20 g per hari. Dasar ketentuan ini ialah 100cc ASI mengandung 1,2 protein. Dengan demikian, 850 cc ASI mengandung 10 g protein. Efesiensi konfersi protein makanan menjadi protein susu hanya 70% (dengan variasi perorangan). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan hanya untuk sintesis hormone yang memproduksi (prolaktin) serta yang mengeluarkan ASI (oksitosin) 

Air susu yang keluar pada hari pertama sesudah melahirkan mengandung protein yang terdiri dari laktalbumin, taglobulin dan kasein, yang semuanya sangat bermanfaat untuk bayi. Jika ibu sehat, maka ibu dapat menyusui pada hari pertama melahirkan. Sebanyak 75% dari jumlah air susu ibu (ASI) didapatkan bayi selama lima menit pertama menyusui. 

Anjuran untuk protein adalah 65 g/hari selama enam bulan pertama menyusui dan 62 g/hari selama enam bulan kedua. 

Kebutuhan Vitamin dan Mineral untuk ASI

Vitamin A 

Susu ibu berisi 50 mg retinal/ 100 ml dan dengan perkiraan bahwa seorang ibu akan mengeluarkan 850 ml, kelebihan zat makanan tambahan dalam makanan sebesar 400 mg sederajat dengan retinal, telah dibuat oleh kebanyakan ahli. Di negara-negara sedang berkembang, banyak dari retinal ini dimakan dalam bentuk B-karoten, dan dalam praktik ini hanya bisa dicapai apabila ada perubahan yang cukup besar dalam pola komposisi diet dari pola ibu sebelum hamil dan dalam keadaan tak menyusui: ia akan memerlukan makanan yang sangat berbeda dari makanan yang di makan oleh anggota keluarga lainnya. 

Vitamin D 

Vitamin D, magnesium dan seng (zinc) membantu penyerapan kalsium dan dapat ditemukan di alam beberapa suplemen yang dikombinasikan dengan kalsium, Makan cukup buah-buahan dan sayur-sayuran akan membantu mencukupi kebutuhan vitamin ibu. Vitamin D khususnya penting puntuk pertumbuhan dan perkembangan tulang bayi. Ibu dapat memperoleh Vitamin D dari makanan seperti ikan, susu, telur, dan mentega. 

Kebutuhan Kalsium Untuk Ibu Menyusi

Nutrien ini adalah mineral penting untuk tulang dan berbagai organ penting tubuh. Direkomendasikan setiap hari jumlah yang dikonsumsi 1.600 mg, atau 2-4 gelas produk susu setiap hari. Sumber kalsium terbaik yaitu produk olahan susu termasuk yoghurt, susu, keju, brokoli, jeruk, almond, ikan sarden, tofu, dan sayuran berdaun gelap. 

Penelitian menunjukkan bahwa selama kehamilan dan menyusui kalsium tersedot dari tulang. Tubuh akan menggantikannya kembali dalam waktu yang lama dan tulang akan menjadi kuat kembali. Jika ibu menyusui alergi atau tidak dapat mengonsumsi produk olahan susu, ibu seharusnya mengonsumsi lebih banyak sumber kalsium lainnya seperti tahu 

Kondisi Psikologis Ibu Menyusui 

Pada banyak masyarakat tani, menyusui dalam jangka lama sampai 1,5-2 tahun adalah hal biasa. Apabila laktasi berlangsung dalam jangka panjang seperti itu, lebih besar kemungkinannya, karena hal itu merupakan suatu proses yang memberikan kepuasan dan kesenangan pada ibu dan bukan karena sesuatu yang diperintahkan. Respons psikologis daripada laktasi, saperti ketegangan puting susu dan kontraksi uterus. 

Sikap ibu sangat tergantung pada lingkungan sosial dan kebudayaan di mana ia dididik. Apabila pemikiran tentang menyusui dianggap tidak sopan dan memalukan mungkin akan terhambat. Sama halnya, dalam kebudayaan di mana menyusui tidak dianggap sebagai sesuatu yang tercela, pengisapan tidak dibatasi seperti diketahui akan menolong pengeluaran air susu. Jadi bayi-bayi yang disusui tanpa dibatasi rencana waktu terbukti pertambahan berat badan dan lumbuhnya lebih cepat daripada bayi-bayi yang dibatasi.

Kepribadian dan pengalaman hidup si ibu sendiri juga penting. Ibu dengan sikap yang baik dan bereaksi terhadap bayinya dengan senang dan santai umumnya lebih berhasil menghasilkan anak yang tidak kekurangan dalam hal gizi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar