Sabtu, 12 Desember 2015

Pertumbuhan Struktur dan Sistem Organ Janin pada Trimester Kedua (Minggu ke-12 Sampai Minggu ke-28)



Karakteristik utama perkembangan intrauterine pada trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan mulai berfungsinya berbagai sistem organ. Sehingga pada artikel ini arwini.com akan menjelaskan Pertumbuhan Struktur dan Sistem Organ Pada Janin Wanita Hamil.

Pertumbuhan Janin pada Trimester Kedua
Sistem Sirkulasi

Janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-12. dengan stetoskop Leannec denyut jantung baru dapat terdengar setelah kehamilan 20 minggu. Ada beberapa struktur anatomis yang terdapat pada masa janin kemudian tertutup/mengalami regresi. Sesudah lahir sampai dewasa, yaitu: foramen ovale, duktus arteriosus Botalli,arteria dan vena umbilikallis, dan duktus venosus Arantii.

Sel darah janin terutama mengandung hemoglobin jenis fetal (HbF), yang memiliki daya ikat 0ksigen jauh lebih tinggi dibandingkan hemoglobin manusia (HbA) pada suhu dan pH yang sama. Hemoglobin A baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan pada saat lahir jumlahnya mencapai hanya sekitar 30%, dari seluruh hemoglobin yang terkandung dalam neonates. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur–angsur produksi HbF berkurnag sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi individu.

Sistem Respirasi

Janin Mulai menujukkan Gerak pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu. Surfaktan muali diproduksi sejak minggu ke 20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk survival ekstrauterin pada akhir trimester ketiga. Aliran keluar-masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin bukanlah aliran udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion tersebut.

Sistem Gastrointestinal

Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan mengisap aktif tampak pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Mekonium, isi yang terutama pada saluran pencernaan janin, tampak mulai usia 16 minggu. Mekonium berasal dari: l) sel-sel mukosa dinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok; 2) cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna, mulai dari saliva sampai enzim-enzim pencernaan; dan 3) cairan amnion yang "diminum" oleh janin, yang kadang-kadang mengandung juga lanugo (rambut-rambut halus dari kulit janin yang rontok) dan sel-sel dari Kulit janin/membran amnion yang rontok. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal, melalui plasenta dan tali pusat. 

Sistem Saraf dan Neuromuskular

ini merupakan sistem yang paling awal mulai menunjukkan aktivitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu (akhir trimester pertama) kontraksi otot yang timbul jika terjadi simulasi lkal. Sejak usia Sembilan minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-alat gerak, dengan reflex-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu sisi diikuti juga fleksi lainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan (spontaneous movement). Namun ukuran janin pada akhir trimester pertama (baca: Perkembangan janin minggu ke-1 hingga minggu ke-4) ini masih kecil, sehingga gerakan-gerakan dapat dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14 minggu (awal kedua), gerakan-gerakan janin baru mulai dapat dirasakan ibunya.

Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dan tingkat ativitas janin (misalnya, pada keadaan ibu marah atau, gembira, gerak janin lebih sering dan lebih kuat, sebaliknya waktu ibu sedih atau depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit dan lemah). Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu yang juga ditransfer ke janin melalui sirkulasi plasenta.

Sistem Saraf Sensoris Khusus/lndra 

Mata yang terdiri dari lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata/mangkuk optik (optic cup), pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan wajah. Saraf penglihatan/nervus optikus merupakan derivat ectoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi sensoris nervus facialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis.

Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placodc) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi sensoris dari nervus olfaktorius. lidah berasal dari lengkung faring dari endoderma, kemudian memperoleh inervasi sensoris dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laryngeas superior.

Sistem Urinarius

Glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak umur delapan minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amnion. Prosuksi urine kira-kira 0.05-0.10 cc/menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun eksresi, karena vaskularasi juga relative masih sedikit.

Sistem Endokrin

Kortikotropin dan tirotropin mulai diproduksi di hipofisis janin sejak usia 10 minggu, muali berfungsi untuk merangsang perkembangan kelenjar supraprenal dan kelenjar tiroid. Setelah kelenjar-kelenjar tersebut berkembang, produksi dan sekresi homon-hormonya juga mulai berlangsung. Hormon-hormon maternal maupun hormon-hormon plasenta juga didistribusikan dalam jumlah besar ke dalam sirkulasi janin, dan aktivitasnya juga rnemengaruhi pertumbuhan janin, lebih daripada hormon yang diproduksi janin ini sendiri (contoh kasus: pada janin anensefalus, pertumbuhan badan tetap berlangsung dengan baik, padahal jaringan hipofisis bayi tersebut sangat kecil dan pembentukannya sendiri terganggu).

Kelenjar-kelenjar reproduksi pria (testis) enghasilkan testosteron dan androstenedion, namun pada wanita (ovarium) tidak ditemukan sekresi estrogen dan progesteron, kemungkinan karena belum terjadi pematangan teka dan granulosa folikel lebih lanjut.

Perubahan Janin Setiap Bulan Trimester Kedua (Minggu ke-12 Sampai Minggu ke-28)

Bulan ketiga: wajah terbentuk makin sempurna, letak organ-organ wajah sesuai tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen. Mulai terdeteksi gerakan otot/retleks gerak sederhana, tetapi belum sampai menimbulkan sensasi pada ibu. Pada akhir minggu ke-12, jenis kelamin fetus umumnya sudah dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan ultrasonografl.

Bulan keempat-kelima: tubuh janin memanjang dengan cepat, pertambahan berat mencapai 500g. Tumbuh rambut-rambut halus (lanugo), rambut kepala, alis, dan bulu mata. Gerakann janin mulai dapat dirasakan oleh ibu.

Bulan keenam-ketujuh: berat badan bertambah banyak, sampai dengan separuh berat janin pada kehamilan aterm, Kulit kemerahan dan keriput karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat, kardiovaskular dan pernapasan belum berfungsi sempurna dan diantara ketigana belum dapat berkordinasi baik, sehingga jika janin lahir pada periode ini tidak akan bertahan hidup.

Demikianlah artikel Pertumbuhan Struktur dan Sistem Organ Janin pada Trimester Kedua (Minggu ke-12 Sampai Minggu ke-28). Mudahan Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar